Para ilmuwan
berhasil menemukan terobosan yang diyakini dapat menjadi solusi bagi pasien
cedera syaraf tulang belakang yang mengalami kelumpuhan.
Metode itu
diujicobakan pada tikus dengan cara merendam syaraf tulang belakang hewan
pengerat itu dalam cairan kimia dan dialiri arus listrik.
Cedera pada
syaraf tulang belakang menghentikan kerja otak yang mengendalikan tubuh.
Riset yang
dipublikasikan dalam jurnal Science itu menunjukkan bahwa tikus bahkan dapat
belajar berlari dengan stimulasi tulang punggung.
Para ahli
mengatakan temuan itu "luar biasa" dan memperbaiki fungsi sesudah
kelumpuhan tidak lagi dapat "diabaikan sebagai angan-angan."
Pada 2011,
seorang lelaki dari Oregon di AS dapat kembali berdiri saat syaraf tulang
belakangnya distimulasi dengan listrik. Rob Summers menderita kelumpuhan dari
bawah dada setelah ditabrak mobil.
Kini para
peneliti di Institut Teknologi Federal Swiss mengatakan mereka telah
merestorasi lebih banyak gerakan pada tikus antara lain berlari dan menaiki
tangga.
'Kebangkitan kembali'
Syaraf
tulang belakang tikus terputus di dua tempat. Hal itu berarti pesan dari otak
ke kaki tidak dapat disampaikan, namun saraf tulang belakang itu masih utuh.
Para ilmuwan
berusaha memperbaiki kerusakan itu. Syaraf tulang belakang disuntik dengan
cairan kimia yang menstimulasi urat syaraf di tulang punggung dan kemudian
dasar dari syaraf tersebut dialiri arus listrik. Hal itu berhasil membangkitkan
kembali "otak tulang belakang."
Namun,
metode itu tidak cukup untuk mengembalikan gerakan. Tikus-tikus percobaan
didukung dengan tali robotik dan dipancing dengan makanan sehingga mereka harus
belajar berjalan untuk dapat mengambil umpan itu.
Ketua tim
peneliti, Prof Gregoire Courtine, mengatakan, "Seiring waktu hewan dapat
meraih kembali kemampuan mereka untuk melakukan satu, dua langkah, dan akhirnya
kemampuan untuk berlari, menaiki tangga dan melompati rintangan."
Ia
mengatakan pada BBC, "Pemulihan ini sangat tidak terduga, mereka berjalan
dan menaiki tangga dengan kemauan sendiri."
Ilmuwan
menunjukkan bahwa urat syaraf baru terbentuk di sepanjang daerah yang cedera
dan ada pula perubahan pada otak.
Prof Reggie
Edgerton, dari University of California Los Angeles, adalah anggota tim yang
membantu Rob Summers berjalan kembali.
Ia
mengatakan pada BBC riset itu "penting" dan bahwa kini semakin jelas
bahwa melibatkan otak adalah kunci.
"Anda
harus membuat tikus itu ingin melangkah, hal ini menunjukkan pentingnya latihan
dan rehabilitasi," kata dia.
BBC Indonesia - (1 Juni 2012 - 10:52 WIB )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar